Helmy Yahya pernah mengungkapkan dalam sebuah podcast bahwa keberuntungan adalah kombinasi antara oppurtunity (kesempatan) dan kesiapan.
Ia menyangsikan, banyak sebenarnya kesempatan yang berpeluang membuat orang sukses tetapi jika tidak ada kesiapan, kesempatan itu akan lewat begitu saja.
Di kesempatan lain, Raymond Chin –pembicara di Podcast 10 Menit Cuan –mengatakan bahwa ide-ide bagus akan mudah diterima dan berpeluang menjadi uang. Dari mana kita menemukan ide-ide bagus?
Salah satu sumbernya adalah buku. Selain buku, sumber lain dari ide bisa dari intisari percakapan dengan teman atau atasan, webinar, seminar, atau pelajaran dari sebuah peristiwa.
Mempersiapkan diri dalam menangkap peluang tentu saja membutuhkan waktu. Setiap orang memiliki 24 jam dalam sehari. Apakah ia tergerak atau termotivasi untuk menggali ide-ide bagus sehingga waktunya bermanfaat?
Apakah ia melakukan sesuatu pada idenya sehingga idenya memberikan sejumlah keuntungan? Pertanyaan-pertanyaan lain masih bisa dideretkan di sini.
Kekuatan sebuah ide ternyata diukur dari efek dan manfaat yang dihasilkannya. Sesederhana apapun ide, ia dapat memberikan keberuntungan bagi pencetusnya.
Ada banyak filsuf, pemikir, ilmuwan, sastrawan, pebisnis, dan manusia biasa lain yang membuktikan pernyataan ini.
Stephen Key sangat percaya bahwa ide-ide kecilnya memberikan dampak besar pada kesuksesan bisnisnya yang bernama Hot Picks.
AS Laksana percaya pada idenya bahwa menulis itu seperti meditasi. Dengan itu ia mengembangkan sebuah pelatihan menulis dengan metode Vipassana.
Dengan itu, AS Laksana menjadi mentor di bidang menulis yang sangat sukses di tanah air.
Penjual martabak dan terang bulan percaya bahwa menempatkan lapak atau gerobak dagangan dekat keramaian dapat memicu keinginan orang untuk membeli. Banyak lagi contoh lain dari ide-ide sederhana.
Bagaimana dengan ide-ide kita? Apakah sudah cukup kuat membawa kita menuju kesuksesan? Tentu saja bisa! Mari menghargai ide-ide kecil dengan memberinya niat dan kekuatan serta sedikit kegilaan.*